Tranformasi IAIN ke UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Sesuatu yang berubah pasti mempunyai pengaruh dalam lingkungannya. Dalam tranformasi IAIN Sunan Kalijaga berubah menjadi UIN Sunan Kalijaga, mempunyai dampak yang sangat negatif terutama bagi para mahasiswanya. Sistem lama yang memasyarakat diubah menjadi individualistik, sehingga mahasiswa, dosen, para pegawai dan lain sebagainya menjadi seperti robot yang bertulang dan berkulit daging.
Bangunan fisik UIN telah menunjukkan, bahwa dibalik kemegahan gedung bertingkat dan berlantaikan empat tampak batasan bagi mahasiswa dalam wilayah gerak dan kreatifitasnya. Banyaknya pintu gerbang mengingatkan kita seperti dalam benteng kerajaan yang megah, akhirnya semua pintu itu juga tidak difungsikan sebagaimana mestinya, hanya tiga pintu yang berfungsi.
Kalau kita melihat sekilas tentang masa lalu ketika IAIN, mahasiswa di beri kebebasan penuh dalam berekpresi tanpa mengenal ruang dan waktu. Sehingga mahasiswa menjadi kreatif dan “dapat diandalkan”.
Menjadi UIN semua yang berkaitan dengan IAIN telah dihapus dan tidak meninggalkan sisa-sisa. Sejarah telah di putus demi cerobohnya masa depan karena harus menghilangkan keteladanan IAIN sebagai kampus rakyat, yang memunculkan kantong-kantong seni di wilyah utara
Saat ini mahasiswa dipaksa dengan batasan waktu, sehingga kegiatan mahasiswa khusunya kesenian menjadi menurun. Berproses kreatif yang membutuhkan kebasan dalam ruang dan waktu, fasilitas-fasilitas layak dan nyaman, dipaksa dengan peraturan baru yang tidak manusiawi. Mencari penyesuaian dalam ruang dan waktu yang baru diterapkan, dan ini tentunya tidak mudah dan membutuhkan waktu lama agar menyatu dengan keadaan lingkungan sekitar.
Dengan batasan-batasan tersaebut aktifitas mahasiswa menjadi terkunci dan kehilangan arah, karena jalan yang ia lalui telah dihapus dan dirusak sehingga tidak meninggalkan bekas apapun.
Dalam kenyataannya mahasiswa yang seharusnya pandai, mengerti dan tahu akan diri sendiri juga lingkungan masyarakat sekitar menjadi mahasiswa yang instant dan anak mama bukan anak simbok atau ibu yang mempunyai semngat yang tinggi dan mengaplikasikannya.